MAKHLUK HIDUP YANG DICIPTAKAN
SELARAS SATU SAMA LAIN
Pada beberapa tumbuhan, cairan nektar
terdapat jauh di dalam bunga. Hal ini tampaknya tidak menguntungkan, karena
serangga dan burung akan sulit mengumpulkan cairan tersebut dan bunga pun akan
sulit diserbuki. Tetapi, Allah telah mengatur agar tumbuh-tumbuhan ini dapat
diserbuki pula dengan menciptakan makhluk hidup yang memiliki struktur sangat
sesuai dengan karakteristik bunga yang cairan nektarnya tersimpan jauh di
dalam. Hubungan yang selaras antara pohon kandil dan ngengat bunga yuka adalah
salah satu contoh.
Bunga yuka memiliki kelopak yang daunnya
berbentuk mata tombak dan, di bagian tengahnya, ada tangkai yang menopang
bunga-bunga berwarna krim. Salah satu ciri khas bunga yuka adalah serbuk
sari-nya terdapat di wilayah yang melengkung. Karena itulah, hanya jenis
ngengat tertentu, yang dikaruniai belalai melengkung, yang dapat mengumpulkan
serbuk sari yang terdapat di organ reproduksi jantan tanaman ini.
Dengan cara menumpukkan serbuk sari,
ngengat menggumpalkan serbuk sari yang telah dikumpulkannya menjadi bola, dan
membawa serbuk sari tersebut ke bunga yuka lain. Mula-mula ngengat turun ke
bagian dasar bunga itu dan bertelur. Ngengat kemudian memanjat ke bagian atas
bunga dan memukul bola serbuk sari tersebut sehingga serbuk sari tumpah.
Setelah beberapa waktu, ulat ngengat akan keluar dari telur dan memakan serbuk
sari ini. Sementara itu, dengan memukul bola serbuk sari yang telah dikumpulkan
dari bunga sebelumnya di bagian atas bunga baru, ngengat menyerbuki bunga itu.
Jika tidak ada ngengat, bunga yuka tidak dapat menyerbuki dirinya sendiri.4
Seperti yang kita lihat, cara ngengat
mencari makan dan penyerbukan bunga yuka terjadi dengan cara yang sangat
selaras. Yang menciptakan keselarasan ini bukanlah bunga yuka atau ngengat itu
sendiri. Tidak mungkin tanaman atau serangga menyadari kebutuhan makhluk yang
lain atau mengatur siasat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Makhluk-makhluk
ini tidak memiliki kecakapan berpikir dan karenanya tidak dapat menemukan
metode lalu mengajarkannya kepada makhluk yang lain. Allah sendirilah yang
telah menciptakan keselarasan sempurna ini di antara makhluk-makhluk hidup.
Kedua makhluk adalah karya Allah, Yang mengetahui mereka dengan sangat
sempurna, Tuhan semesta alam dan Yang Maha Mengetahui. Dan mereka lalu
menjalankan fungsi untuk memperkenalkan manusia kepada kebesaran, kekuasaan dan
kesempurnaan karya seni Allah. Allah mengungkapkan ini di dalam Al-Quran:
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang
ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satu pun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al Israa‘, 17:
44)